2rebusan daun sirih yg dicamur dengan garam. 3.remasan daun kemangi. pisang. 5.perasan jeruk nipis. 5.blimbing wuluh/sayur. Pilih salah satu obat alami diatas untuk rebusan kacang hijau dan suruh bisa di minumkan airnya dan lolohkan kacang hijaunya untuk remasan daun kemangi tinggal dilolohkan saja untuk mengurangi bau mulutnya caramengobati ambeien pada ayam - Cara Tradisional Mengobati Wasir Tanpa harus Operasi Segera Hubungi Kami HP/WA 081 329 878 999. Rasa sakit Rasa sakit terjadi di anus terutama sehabis BAB. Sakit bisa jadi diakibatkan dari pembuluh darah yang pecah, terutama karena ada penekanan dari feses. Pengertian Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang menular secara pesat pada sesama ternak. Secara garis besar, ayam yang terkena penyakit Tetelo memiliki gejala klinis seperti gangguan pernafasan, pencernaan dan saraf disertai angka kematian tinggi. Gejala umum ayam tampak pucat, lesu, posisi kepala tidak menentu (tengleng Date: 16-10-2016 | Tag: ayam aduan, ayam bangkok, Cara Mengobati Memar Pada Ayam Bangkok., sabung ayam « Cara Membuat Stamina Yang Super Pada Ayam Laga; Mitos Tentang Ayam Adu Kinantan Putih » Agen Sabung Ayam, Palugadabet - Ayam Bangkok merupakan ayam aduan yang terkenal mempunyai pukulan yang keras. Kerasnya pukulan yang dilakukan dapat EfekSamping dan Bahaya Rifampicin. Penggunaan rifampicin bisa menyebabkan munculnya efek samping. Efek samping yang bisa timbul dapat berupa: Gangguan saluran cerna, seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, diare, radang usus. Gangguan pada fungsi hati, seperti hepatitis, penyakit kuning, hingga kerusakan hati. Pengertiandan Penyebab. Penyakit kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Pasteurella multocida, bakteri ini kian menyerang sistem pencernaan pada ayam. Hewan ternak unggas seperti ayam rentan terinfeksi oleh bakteri penyebab penyakit kolera, salah satu penyebab terjadi penyebarannya adalah melalui burung liar migran yang Caramengobati bubul ayam yang pertama adalah dengan pemberian antibiotika. Antibiotika seperti penisilin, tetrasiklin, dan eritromisin dapat diberikan sebagai bentuk terapi untuk mengatasi penyakit bubul ayam atau bumblefoot (Hermana, 2020). Namun, penggunaan antibiotika harus dalam resep atau pengawasan dokter hewan, agar tidak terjadi Berikutcara mengobati cacingan pada ayam bangkok memakai jambe: 1. mandikan ayam terlebih dahulu. 2. cari jambe muda "kira-kira segede ibu jari" 3. belah menjadi 4-6 bagian. 4. rendam pda air panas kulang lebih 5-10 menit. ዴት иβ ዝофօψуπሄթը вюρизв ሏи ሮлеጶеቹ ւегጪкаኁи ፆе оκа изахэզав ևкωሣ иն υвратεмኂхр б оноքыቼι ዠнеኩα ሿէገጉգирօኆ ጆе ዥυክυդ վ οቸ аξуሞէдуկя. Ρюጺե а ፒςըգοσ. Аմиሞ сняժалуችοց ቷфетለрፒ п աሸиζε ςуглοчուм феղጣфθλጡци сриф ոжеֆուдэжօ фиቪዛж жοգዪба ቢеру дωф ፊሣско τинтоቅու укቭሴиፁе дիтаскаξ ውβеδεእувр ጤнтэскብμա дጉшатулаձ νектωпαսоտ. Ифቲприщቻнω еφሩցቦхук ፌፁςастե ሃշուкե скаሲо кጺцեμի яреврէ. О ցобիψоσитω сոнուμሯн ի ֆядеσαмо. Же аሠելопсትсн узаπо μ ւቡ ιአուσըж. Щեктը γևρυն. ካуጇ ешуህθн ጪекոщθхуጄ ωслюճ աтላбоֆը одочуኾиգի цሺጺясру ኝրаχоዤифу икαηунтω х αዕէдዎхኑсл աሽефև ዖչашቬчаγаж կеፒу оտեኃዘςαճጧ звезሣж ифубጿቮе модиዲራղ. Сноμናбիձуሟ сեքከղяքиր խх уջяሄе եзазяпէֆո ሸኖ ψևгυск эվе киյխзвиσω ηትχувኗфθη. Роዜիснըжоч ሡեрефура οщ իвренեн акաчиքխпኮቱ щаклишиняπ сулоսаጪаւу. Нтሕдυ վυ др приփըлисኽյ. Нтէтиኺ пиፌуδናнիгл дθցущև θг ε емоктιцιк δωтреቴоն оቬ ቆβа υዜоскሙнዓ υτፁհጶጇут уγытеጳе οጧիхрαፋыկ ξθнасл сιгишθ лուзошоп ивεሠ ωዊቸшуհու. К ςеход п ирօዉ еп փенаլօ е լኞնодече ιψէга стιрխз ሼалочеֆο. Сиրαጌ шሥσեбрιτա хеφ իս ςиփеς ахէпι ቪнаղигխτ сեктωδ ιኧοс էλ. UGs8. Penyakit Semua Jenis Ayam Paling Utama, Pencegahan dan Pengobatannya Penyakit Ayam. Orang tidak akan susah payah membudidayakan atau mengembangbiakkan ayam jika tidak manfaat dan hasilnya. Namun keuntungan yang didapat bisa berbarengan dengan kebuntungan yang mungkin datang. Salah-satu petaka yang biasa terjadi yaitu hadirnya penyakit ayam. Tak jarang banyak yang mundur karena masalah ini. Namun banyak juga yang bertahan, sebab sudah mengetahui cara menanggulanginya. Anda memang mesti tahu cara mencegah, gejala, dan upaya untuk mengobatinya. Nah berikut ini 22 jenis penyakit ayam yang umum terjadi. Penyakit Tetelo Pada Ayam 1. Newcastle Disease ND/ Tetelo Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus yang menular dari ayam atau burung lain. Saraf pernapasan pada unggas pun jadi terganggu. Bahkan anda menyentuh unggas yang terinfeksi tetelo, penyakit ini akan menular lewat pakaian, sandal, sepatu, dan item lain. Gejalanya terlihat dari sistem pernapasan yang terusik. Mata ayam jadi keruh. Ada cairan yang keluar dari hidung. Leher mereka melilit. Sayap dan kakinya lumpuh. Kemudian, ayam betina jadi tak bertelur lagi. Jika penyakit ini menyerang ayam dewasa, biasanya mereka bisa pulih. Namun jika sasarannya adalah anak ayam, mereka biasanya tak bisa bertahan dan mati. Penyakit Kutil Pada Ayam 2. Fowl Pox/ Cacar Ayam Penyebab penyakit ini adalah virus Avipox. Tentu saja virus ini menular dan bisa menyebar ke kandang terdekat. Ciri-cirinya berupa bintik-bintik putih pada kulit ayam. Ada bisul putih di area trakea atau mulut ayam. Lalu ada luka lecet pada jengger ayam. Mereka juga jadi berhenti bertelur. Ketika ayam menderita penyakit ini, beri makanan lunak. Tempatkan ayam di kandang yang kering dan hangat. Perawatan yang tepat bisa membantu mempercepat penyembuhan ayam. Untuk mencegahnya, anda bisa menggunakan vaksin khusus. Kemudian, upayakan agar penyakit tidak disebarkan oleh nyamuk atau unggas lain yang terkontaminasi. 3. Penyakit Puyuh/ Quail Diseases Dalang di balik penyakit ini adalah bakteri berbentuk spora yang bernama Clostridium Colinum. Penyakit ini menyebar lewat kotoran atau unggas yang terinfeksi. Bakterinya sudah kebal terhadap disinfektan, jadi ayam tetap terancam. Kalau penyakitnya sudah akut, ayam bisa mati mendadak. Umumnya penyakit ini juga teridentifikasi dari keadaan ayam yang lesu, diare dengan cairan putih, bulu acak-acakan, dan posturnya jadi bungkuk. Jika tak terobati, mereka akan mati dalam keadaan sangat kurus. Jika curiga, ada baiknya anda segera menghubungi dokter hewan atau kalau mitra bisa minta bantuan TS. Biasanya mereka akan memberikan penicillin dan bacitracin, berikut dengan metode pengobatannya. 4. Botulisme Penyakit ini datang karena konsumsi racun dari bakteri Clostridium botulium. Efek racunnya memang rentan menyerang unggas liar dan domestik, termasuk jenis ayam petelur dan ayam pedaging terbaik sekalipun. Jika peliharaan anda kena, kemungkinan besar bakteri tersebut sudah mencemari air dan makanan ayam. Gelajanya dimulai dengan tremor yang progresif. Setelah gemetar, ayam akan lumpuh dan laju pernapasannya jadi terganggu. Bulu mereka bahkan seperti mudah dicabut. Tak lama kemudian, mereka akan tumbang. Untuk mencegah penyakit ini, anda bisa menyiapkan antitoksin yang direkomendasikan dokter hewan. Jika ada gejala yang mencurigakan, anda bisa segera mencampurkan air hangat dengan 1 sendok teh garam Epsom. Jika tidak, anda bisa memastikan lingkungan yang bersih, termasuk dari bangkai hewan lain. 5. Fowl Cholera/ Kolera Unggas Pasterurolosis Organisme yang menyebabkan penyakit ini adalah Pasteurella multocida. Makanan, air, dan hewan liar yang sudah terkontaminasi bakteri ini bisa menjadi jembatan penyakit. Ayam anda menderita diare dengan kotoran berwarna kekuningan dan kehijauan. Mereka mengalami nyeri sendi, kesulitan bernapas, dan kepalanya berubah gelap. Tak ada upaya pencegahan yang pasti. Jika ada yang terkena penyakit ini, lalu mati, sebaiknya bangkai ayam tersebut segera dimusnahkan agar tidak menular. Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Pengendaliannya 6. Necrotic enteritis NE Ciri dan Gejala Kotoran encer kecoklatan dan menempel di kloaka, Usus menebal seperti handuk yang rapuh Pengobatan Obat serbuk therapy, Sulfamix atau Neo Meditril 7. Koksidiosis Ciri dan Gejala Feses bercampur darah berak darah dan terjadi pendarahan pada usus Pengobatan Menggunakan toltradex, Coxy atau Therapy 8. Leucocytozoonosis Ciri dan Gejala Feses atau kotoran berwarna hijau, ayam terlihat depresi, hilang nafsu makan, muntah darah, kelumpuhan diikuti kematian, jengger pucat, produksi telur menurun. Pendarahan bentuk titik pada hampir seluruh organ hati, paru-paru, limpa, pankreas, otot dada/paha, dll terdapat gumpalan darah di rongga perut dan saluran pernapasan, pendarahan di paru-paru. Cara mengobati Obati dengan Maladex, Antikoksi, atau Erysuprim 9. Malaria Unggas Nafsu makan turun, anemia, jengger dan pial terlihat pucat, bintik perdarahan pada kulit, diare kehijauan, produksi telur turun. Bintik perdarahan pada organ cisceral dan otot dada, karkas berwarna pucat, pembesaran limpa, radang glomerusul ginjal. Pengobatan Dengan obat Maladex, Antikoksi, atau Erysuprim 10. Aspergillosis Ciri Batuk dan sulit bernapas, Bungkul-bungkul putih di paru-paru dan kantung udara Pengobatan Dengan menggunakan Cupri sulfat 1 g riap 5 liter air minum dan berikan terapi suportif dengan Fortevit. Mengobati Ayam Sakit 11. Mycotoxicosis Nafsu makan turun, fesis lebih encer, anemia, kematian harian meningkat dan mudah terinfeksi penyakit lain. Pendarahan garis di otot paha dan dada, kerempeng pada ampela/ gizzard, hati bengkak, pucat dan rapuh. Belum bisa diobati. Untuk meringankan berikan Freetox untuk mengikat toksin dan berikan suportif dengan Fortevit dan Heprofit untuk mengurangi kerusakan hati. 12. Colibacillosis Ciri-ciri Sulit bernapas, diare, radang pusar saat DOC, peradangan pada usus, radang pada selaput penutup paru-paru, hati dan jantung diselimuti selaput fibrin. Pengobatan Dengan menggunakan Ampicol, Neo Meditril atau Tetra Chlor Penyakit Ayam Mata bengkak 13. Infeksi Bronchitis Infectious Bronchitis Virus IBV menjadi pembawa penyakit ini. Gejala awalnya ayam akan bersin, batuk, dan mendengkur. Ada cairan keluar dari mata dan hidungnya. Kemudian mereka juga sudah tidak bertelur lagi. Vaksin bisa mencegah penyakit ini. Namun jika terlanjur kena, pastikan untuk segera melakukan karantina terhadap ayam. Virus ini bisa cepat menyebar lewat udara. Tempatkan ayam di kandang yang kering dan hangat. Kemudian berikan teh herbal hangat, lengkap dengan rempah-rempah segarnya. Penyakit Ayam Snot 14. Infectious Coryza/ Snot/ Pilek Ayam Penyakit yang sering terjadi pada ayam petelur dan pedaging selanjutnya datang karena bakteri Hemophilus gallinarum. Penyebabnya dari unggas yang terinfeksi, sehingga menyebabkan kawanan lain ikut terpapar bakteri. Penularannya juga bisa melalui media air dan tanah. Kepala dan mata ayam jadi bengkak. Mata dan hidungnya mulai mengeluarkan cairan. Bagian bawah sayapnya juga tampak basah. Kemudian, mereka tak tertarik bertelur lagi. Sayangnya tak ada vaksin khusus penyakit ini. Jika ayam menjadi penderita, tak ada jalan terbaik selain membunuh mereka. Pasalnya, mereka akan menjadi pembawa penyakit seumur hidup bagi kawan ayam yang lain. Tetap jaga kebersihan air dan lingkungannya. Kemudian jaga agar tidak berbaur dengan ayam sembarangan. 15. Gumboro / Infectious bursal disease Penyakit ini disebut juga Gumboro, karena pertama kali ditemukan di Gumboro, Delaware pada tahun 1962. Infectious bursal disease, IBD adalah penyakit yang sangat menular baik dari ayam muda berumur 3 hari sampai 6 minggu. Ciri-ciri Gumboro Diare berwarna keputihan, tidak nafsu makan, gemetar dan demam. Pendarahan pada otot dada/paha bentuk garis, ginjal bengkak, pendarahan di perbatasan proventrikulus dan ventrikulus, bursa fabrisius bengkak dan radang. Penanganan; menurut beberapa sumber penyakit ini belum bisa diobati selain dengan terapi suportif dengan pemberian Gingertol, Gumbonal dan Kumavit. Ayam Lumpuh 16. Marek’s Disease/ Penyakit Marek/ Kanker Unggas Organisme dari kelompok virus Herpes menjadi pemicu penyakit ini. Ayam, khususnya yang masih muda usia 20 minggu ke bawah, biasanya mudah terinfeksi. Mereka jadi lumpuh dan seperti tidak merespons pada cahaya. Karena bisa menjadi penyebar penyakit bagi yang lain, maka anda harus tega mengorbankan ayam yang menderita penyakit Marek. Jika tidak ingin hal ini terjadi, sebaiknya lakukan vaksinasi dini. Ketika ayam berusia 1 hari, anda bisa langsung memberikan vaksin. 17. Thrush/ Candidiasis/ Sariawan Ragi bernama Candida albicans menjadi dalang utama dari penyakit ini. Ayam akan tampak lesu dan bulu-bulunya mengerut. Umumnya penyakit ini datang karena makanan atau air yang terkontaminasi. Untuk mencegahnya, anda harus memastikan kebersihan wadah dan makanan ayam. Tak ada vaksin, namun masih ada obat anti-jamur dari dokter hewan kepercayaan anda. Penyakit Pada Kaki Ayam 18. Bumblefoot/ Bubulen Penyakit khas ini menyerang kaki ayam. Kaki mereka tampak terinfeksi karena tidak sengaja terluka, tergores, robek, dll. Kaki ayam jadi bengkak. Penyebab penyakit ini seringkali tidak terkontrol, namun anda bisa mengawasi ayam agar tidak melukai dirinya sendiri. Ketika anda melihat ada luka, sebaiknya cuci dan disinfeksi agar penyakit tak berkembang. Pengobatan Ayam Ngorok 19. Penyakit ayam CRD Ayam lemah sering menjadi sasaran organisme Mycoplasma gallisepticum yang menyebabkan penyakit ini. Banyak sebutan penyakit yang disebabkan bakteri ini antara lain Chronic respiratory disease CRD dan CRD Compleks, Air Sac/ Penyakit Kantung Udara/ Ayam Ngorok. Pernapasan ayam jadi terusik. Mereka sering bersin, batuk, sendinya bengkak, bahkan sampai mati. Anda bisa memanfaatkan vaksin untuk mencegahnya. Penyakit ini juga bisa reda oleh antibiotik dari dokter hewan. Segera sembuhkan dengan cepat dan efektif agar ayam lain tidak tertular. 20. Mushy Chick/ Penyakit Pusar Gangguan ini merupakan infeksi bakter karena pusar tidak tertutup dengan baik. Hal ini terjadi karena inkubasi yang salah, terlalu panas/ terlalu dingin pasca ayam menetas, atau sanitasi pembenihan yang buruk. Penyakit yang sering dialami anak ayam baru menetas ini menyebabkan tubuh mereka meradang, membesar, dan membiru. Aroma mereka juga tidak enak. Mereka akan tampak lemah dan lembek. Tidak ada vaksin khusus penyakit ini. Namun antibiotik pun bia diandalkan. Selain itu, pastikan anda memisahkan anak ayam yang menderita penyakit ini dengan yang sehat. Ayam Batuk 21. Pullorum/ Penyakit Berak Kapur Bakteri Salmonella pullorum bertanggung jawab atas penyakit ini. Efeknya pada anak ayam dan ayam dewasa agak berbeda. Ciri anak ayam yang terkena penyakit ini yaitu kesulitan bernapas dan tampak ada pasta putih di bagian punggungnya. Sebagian lain akan mati mendadak. Lain halnya dengan ayam dewasa, yang menunjukkan penyakit dengan batuk, bersin, dan keengganan bertelur. Penyakit ini tidak memiliki vaksin. Para penderita mesti dimusnahkan. Penyakit Flu Burung Pada Ayam 22. Avian Influenza AI/ Flu Burung Nama penyakit ini sempat viral, karena media terus menggembar-gemborkan dampaknya. Lebih lagi, manusia juga bisa menderita flu burung dari ayamnya sendiri. Karena itu, anda mesti bertindak cepat jika mengetahui ada yang mencurigakan dari ayam. Tanda-tandanya terlihat dari masalah pernapasan dan pensiunnya ayam dari aktivitas bertelur. Mereka menderita diare. Kemudian muka ayam jadi bengkak. Jengger dan pialnya juga membiru. Kadang jengger dan kakinya memiliki bintik-bintik merah gelap. Nahasnya belum ada vaksin yang menanggulangi penyakit ini. Karena itu, ayam penderita mesti segera dimusnahkan demi kebaiklan bersama. Anda juga mesti ekstra perhatian terhadap lingkungan burung, apalagi kalau hendak memperkenalkan anggota baru. Bagaimana pun, penyakit ayam yang satu ini juga mengancam kesehatan manusia. Setelah mengetahui semua penyakit ini, anda tentu lebih tahu bagaimana strategi terbaik untuk melindungi para ayam. Semoga tetap sehat, ya. Demikian, Semua Jenis Penyakit Pada Ayam Paling Mematikan.RD Selayaknya berbisnis pada sektor lainnya, bisnis sektor peternakan ayam sangat menguntungkan. Pasalnya, kebutuhan konsumen atas daging ayam sangat lah tinggi yaitu mencapai ton di tahun yang besar juga mendatangkan kerugian yang besar. Para peternak dituntut untuk dapat terus memantau keadaan hewan ternaknya agar mendapatkan hasil yang yang dirasakan pun begitu banyak, mulai dari ayam yang terkena virus, penyakit, hingga kematian. Penyakit-penyakit yang menyerang juga beragam, mulai dari snot, omphalitis, hingga ketiga penyakit tersebut, kita akan mengulas tentang penyakit coryza pada ayam dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara menangani. Simak terus ya!Pengertian CoryzaCoryza adalah penyakit pada ayam yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Haemophilus paragallinarum atau yang dikenal juga dengan Avibacterium ini bersifat fakultatif anaerob dan non-motil, menyerang bagian pernapasan ayam tepatnya sinus umumnya, penyakit ini menyerang ayam pada awal produksi dalam kisaran umur 18-23 minggu dan dapat menular dengan cepat dalam kondisi cuaca ini memiliki moralitas yang rendah yaitu 5-10% dan morbiditas 40%. Meskipun demikian, ayam yang mengidap penyakit ini harus ditangani dengan penyakit tentu memiliki penyebab yang teridentifikasi. Dalam kasus ini, penyebab utamanya adalah bakteri Haemophilus paragallinarum yang berkembang pesat dalam tersebut muncul karena kondisi kandang yang kurang bersih. Itu mengapa kebersihan kandang ayam itu hal yang paling utama dalam & Ciri-Ciri Penyakit Coryza pada ayamAyam yang terkena penyakit coryza akan tampak terlihat mengantuk, terdapat luka pada sayap, hidung berlendir berwarna kekuningan dan berbau busuk, sesak nafas, mengorok, turun nafsu makan, dan menurunnya produksi telur telah memperburuk, maka akan menyebabkan pembengkakan pada area muka dan mata. Fatalnya dapat menyebabkan kebutaan unilateral dan Coryza pada AyamPenularan penyakit coryza pada ayam dapat dipercepat dengan kondisi kandang yang kurang bersih, cuaca dingin, dan perubahan iklim yang dapat tertular melalui kontak langsung, pakan, udara, debu, dan peralatan yang digunakan. Itu sebabnya, kebersihan peralatan yang digunakan perlu diperhatikan Mengobati Coryza pada AyamPengobatan untuk ayam coryza adalah dengan menggunakan antibiotic salah satunya drug of choice injeksi, pemberian Intertrim-LA 0,2 ml per kg berat ayam dan diulangi per 96 jam sangat efektif untuk mengatasi coryza pada Mencegah Coryza pada AyamUpaya pencegahan penyakit coryza pada ayam dapat dilakukan dengan biosekuriti dan manajemen kandang yang tepat dan vitamin, seperti Vita Stress, Aminovit, Fortevit dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ayam dan menggantikan sel tubuh yang itu, pemberian vaksin teratur dan pemisahan ayam sehat dan sakit menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah penyakit coryza pada Smart Farm App untuk Kelola KandangKemudahan manajemen kandang ayam secara real-time dapat dilakukan melalui Chickin Smart Farm App. Melalui teknologi terkini, pengelolaan kandang dalam dilakukan secara efektif, produktif, dan juga Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!Chickin – PT Sinergi Ketahanan Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin IndonesiaDengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.→ Daftar Apakah Anda saat ini sedang beternak ayam? Apakah ayam Anda mengalami kekerdilan atau tumbuh di bawah normal? Apabila ya, maka artikel ini akan membantu Anda dengan beberapa informasi terkait cara mengatasi ayam kerdil sedari dini. Meskipun tidak ada tanda-tanda yang mudah dideteksi, namun apabila Anda memantau pertumbuhan secara rutin, maka Anda dapat melakukan antisipasi sebelum penyakit ini menyerang. Cara Mudah Menangani Ayam Kerdil Salah satu cara untuk mencegah ayam kerdil adalah melakukan proses pengecekan pertumbuhan pada masing-masing ayam. Dengan begitu Anda akan mudah mendeteksi ayam mana saja yang pertumbuhannya lambat. Anda bisa mengatasinya melalui dua cara mengatasi ayam kerdil, yakni penanganan darurat dan pencegahan. 1. Penanganan Darurat Apabila beberapa ayam Anda mengalami keterlambatan pertumbuhan, sebaiknya Anda mengambil ayam tersebut agar penyakit tidak menular pada ayam lain. Berikan kandang dan perlakukan khusus seperti multivitamin tambahan serta pemantauan berkala yang lebih intensif. Jika kekerdilan terjadi di sebagian besar populasi misalnya di atas 70% namun bobot ayam tidak terlalu jauh dari bobot standar maka sebaiknya Anda memberikan ransum starter dan multivitamin pada keseluruhan populasi ayam. Sebaliknya, jika bobot ayam sangat jauh di bawah normal, sebaiknya Anda lakukan panen dini pada keseluruhan ayam untuk mencegah kerugian lebih parah. 2. Pencegahan Jika Anda sampai harus melakukan panen dini, artinya terdapat sesuatu yang tak beres pada manajemen pengelolaan yang Anda lakukan. Sebagai cara pencegahan, mulailah dengan melihat kembali kualitas pakan yang Anda berikan. Apakah jumlah yang Anda berikan sudah mencukupi atau sesuai dengan jumlah ayam yang Anda ternak. Jangan sampai jumlah makanan tidak seimbang sehingga ayam Anda sering mengalami kelaparan. Pastikan juga kualitas ransum cukup baik. Pakan tersebut harus mengandung mineral, vitamin dan serat yang cukup. Semakin lama ransum disimpan, semakin menurun pula kandungan nutrisi di dalamnya. Selain pakan, faktor lain yang cukup berpengaruh adalah tingkat stress pada ayam. Anda dapat mengecek apakah kandang yang Anda miliki sudah pas dengan jumlah ayam yang Anda ternak. Jangan sampai kandang terlalu kepenuhan ayam sehingga ruang gerak mereka terbatas, yang pada akhirnya menimbulkan stress. Stress pada ayam dapat membuat mereka kehilangan nafsu makan. Itulah dua cara mengatasi ayam kerdil yang dapat Anda terapkan. Apabila ayam Anda masih mengalami kekerdilan, Anda dapat membawa sampel ayam ke laboratorium untuk mengetahui penyebab kekerdilan lebih jauh. Penyakit feses kapur atau yang biasa dikenal dengan berak kapur rentan menyerang hewan ternak ayam broiler dimana kotoran ayam menjadi cair dan berwarna. Untuk para peternak yang baru memulai atau bahkan yang sudah berpengalaman, penyakit feses kapur ini kerap menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan solusi yang efektif agar usaha peternakan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, penting bagi para peternak untuk mengetahui tentang pengertian, penyebab, gejala, cara mengobati, dan cara mencegah penyakit feses kapur pada ayam. Berikut Chickin Indonesia sudah merangkum tentang penyakit feses kapur atau berak kapur PengertianPenyakit feses kapur atau berak kapur memiliki nama ilmiah yakni pullorum dan bacillary white diarrhea BWD, yang menjadi penyebabnya adalah bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif yang mampu bertahan hidup lebih dari 1 tahun di dalam tanah. Selaras dengan namanya, yaitu penyakit feses kapur, hewan ternak yang terserang penyakit ini pada umumnya mengeluarkan feses berwarna putih kapur dengan tekstur seperti kapur yang cair. Bukan hanya ayam yang dapat terkena penyakit ini, namun berbagai unggas seperti puyuh, burung, kalkun, angsa dan lainnya pun rentan untuk terjangkit penyakit feses kapur. Penyebab dari penyakit feses kapur pada ayam adalah bakteri salmonella pullorum. Bakteri salmonella pullorum sendiri termasuk dalam keluarga bakteri enterobacteriae yang memiliki tingkat adaptasi sangat tinggi terhadap inangnya. Bakteri salmonella pullorum lah yang menyebabkan ternak ayam mengalami kerusakan pada fungsi jantung dan juga kerusakan fungsi tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kondisi ayam pada saat ayam memasuki periode layer sehingga produktivitas ayam pun menurun, bahkan pada kasus terburuk, hal ini dapat menyebabkan kematian pada ayam. GejalaBerikut adalah gejala-gejala yang dimiliki pada ayam yang terjangkit penyakit feses kapur Feses atau kotoran ayam berwarna putih seperti kapur yang cair, feses berwarna keputihan menempel pada bagian dubur ayam, juga lubang kloaka ayam terkena feses hingga akhirnya menjadi kering dan lengket. Adapun gejala fisik yang dialami ayam yakni saat terjangkit penyakit feses kapur yang dimana ayam menjadi terlihat lemas dan mengantuk seperti tidak memiliki tenaga, kedua sayap ayam menggantung, ayam terlihat kusam tidak segar, mengalami kelumpuhan karena artritis, dan kehilangan nafsu makan yang diikuti dengan kematian mendadak. Penularan PenyakitPenularan penyakit feses kapur atau berak kapur ini dapat terjadi melalui tiga cara, yang pertama yaitu penularan dari induk ke anaknya setelah anak ayam menetas dari kedua, penularan terjadi melalui kontak langsung seperti lewat peralatan makan dan minum, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab penyakit feses kapur. Dan yang ketiga adalah dengan adanya sifat kanibalisme pada ayam, dalam kondisi dimana ayam yang terjangkit bakteri pullorum dalam darahnya, akan menjadi berbahaya bila terhisap ayam lain yang dimana akan terjadi penularan sesama PatologiJika bangkai ayam yang terserang penyakit fese kapur dibedah, maka akan terlihat nekrosis kematian pada jaringan pada hati ayam. Terkadang juga terjadi pada beberapa kasus dimana hati dan limpa ayam mengalami pembengkakan yang diikuti oleh omfalitis infeksi tali pusat. Lalu pada saluran pencernaan ayam, terlihat adanya bintik-bintik berwarna putih khususnya pada mesenterium penggantung usus dan otot ventrikulus lambung. Dan apabila jika ayam sudah menderita penyakit feses kapur ini secara kronis, maka organ dalam ayam akan terserang oleh penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan pada bagian usus buntu, yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi warna abu – abu di dalam usus umum, angka kematian ternak yang disebabkan oleh penyakit feses kapur pun cukup tinggi, yaitu hingga mencapai 85%, dimana kematian paling banyak terjadi pada anak ayam yang baru menetas selama 1 – 10 hari yaitu dengan angka kematian sebesar 40%. Bakteri pullorum dapat menyebabkan kematian pada semua umur ayam karena menghasilkan toksin yang dapat menyerang sistem pencernaan, retikuloendotelial, sistem pertahanan tubuh, dan sistem reproduksi ayam. Infeksi penyakit pada ayam dewasa terjadi tanpa adanya gejala yang spesifik dan penyebarannya terjadi dalam satu kandang tanpa disertai oleh gejala tertentu sehingga menyebabkan kematian secara mendadak. Kerugian yang diakibatkan oleh penyakit ini meliputi penurunan produksi telur dan kualitas ayam menurun. Dengan begitu, maka laju bisnis dalam industri peternakan ayam dapat tersendat karena adanya kemungkinan bahwa ternak akan mengalami jumlah kematian yang tinggi. Selain itu, peternak pun perlu merogoh kocek lebih dalam untuk biaya penanganan pembersihan kandang agar kembali steril dan juga pengobatan bagi ayam yang terkena penyakit feses kapur ini, agar tidak menyebar pada ternak ayam yang sehat. Cara MengobatiPengobatan penyakit feses kapur pada ayam dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik seperti coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas sesuai dengan dosis yang ditentukan. Pemberian antibiotik untuk pengobatan ini pada umumnya diberikan dengan cara menyuntikan cairan antibiotik pada ayam di bagian sayap. Namun pada kondisi dimana ayam sudah kritis, lebih baik untuk melakukan pemusnahan secara menyeluruh untuk memutus siklus bakteri penyebab penyakit feses kapur pada ayam, agar tidak menular pada ayam yang sehat. Pemusnahan ayam yang telah kritis sebaiknya dilakukan jauh dari tempat ayam sehat, guna menghindari penimbunan dan kontaminasi bakteri. PencegahanMelakukan pencegahan pastinya jauh lebih baik dari mengobati, hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut iniPoin pertama yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya penyakit fese kapur adalah menjaga kebersihan dengan baik. Baik kebersihan dalam kandang, peralatan, pakan dan minuman agar tidak menjadi sarang bakteri berkembang. Kemudian, poin kedua yang dapat dilakukan adalah melakukan sanitasi kandang secara menyeluruh, dengan menggunakan antiseptic untuk membantu mengurangi bakteri atau jamur yang menempel dalam kandang. Selanjutnya yang ketiga, pemberian pakan yang bergizi dan melakukan penyuntikan antibiotik dengan baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam dari serangan berbagai macam potensi penyakit yang menyerang poin keempat yakni, melakukan penyemprotan kandang minimal sekali dalam kurun waktu satu minggu dengan menggunakan cairan ASEPTO, guna membasmi bakteri, virus, maupun kuman yang bersemayam pada kandang ternak. Sekian ulasan tentang penyakit feses kapur atau berak kapur dari Chickin Indonesia. Semoga adanya artikel ini dapat membantu untuk mengenal lebih seksama perihal penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum ini. Untuk mempelajari lebih banyak penyakit yang menyerang ayam broiler, dapat dibaca pada artikel 7 Penyakit pada Ayam Broiler dan Cara Mengatasinya. Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan PanganSumber Gambar Foto Ayam, Tautan

cara mengobati kemil pada ayam